dJatinangor
Bincang Budaya bersama Abah Olot pada kegiatan Karuna Fest x Pager Budaya, Sabtu, 12 Oktober 2024. (Vaneza Atalia/kontributor)
dJatinangor.com – Program Penguatan Kapasitas Organisasi Mahasiswa (PPK Ormawa) Paduan Suara Mahasiswa (PSM) Fakultas Keperawatan Universitas Padjadjaran (FKep Unpad) mengadakan revitalisasi budaya alat musik tradisional “karinding” sebagai wujud pengabdian kemasyarakatan di Desa Hegarmanah untuk mengatasi rendahnya partisipasi anak atau remaja dalam pelestarian budaya dan menjaga keaslian karinding. Tidak hanya itu, program ini diadakan sebagai wadah pelaku seni karinding untuk menampilkan karya seninya.
Program ini mencakup pelatihan kesenian karinding dan festival budaya “Karuna Fest” untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya melestarikan budaya karinding yang terancam hilang akibat akulturasi budaya.
Dalam melakukan programnya, PPK Omawa PSM FKep Unpad melakukan beberapa kegiatan diantaranya penyusunan silabus yang disusun secara kolaboratif bersama Pak Kimung. Silabus tersebut mencakup jadwal pematerian, kompetensi dasar yang harus dimiliki peserta pelatihan karinding, dan materi pelajaran karinding.
Program lainnya yaitu pematerian dan pelatihan karinding yang dilaksanakan secara luring setiap minggu di Sanggar Pancaraksa. Kegiatan ini melibatkan komunitas karinding lokal dan akhirnya menghasilkan tim Karinding Galura Sora yang akan berkolaborasi dengan PSM FKep Unpad dalam menyanyikan lagu “Mojang Priangan” pada acara Karuna Fest. Sebagai inovasi yang tim PPK Ormawa PSM FKep Unpad lakukan agar pematerian dan pelatihan karinding ini menarik bagi pesertanya, dilakukan field trip menuju Sanggar Abah Olot untuk mempelajari cara pembuatan karinding dari ahlinya, yaitu Abah Olot.
Pada akhir program, diadakan acara Karuna Fest yang berkolaborasi dengan Pager Budaya sebagai wadah bagi para pelaku seni untuk menampilkan budaya karinding serta menarik minat masyarakat mengenai budaya karinding.
Penampilan Gaplek dari warga lokal Desa Hgarmanah pada kegiatan Karuna Fest x Pager Budaya pada hari Sabtu, 12 Oktober 2024. (Vaneza Atalia/kontributor)
Melalui program PPK Ormawa PSM FKep Unpad, tidak hanya masyarakat yang mendapatkan manfaat dari program ini. Namun, tim PPK Ormawa PSM FKep Unpad mendapatkan banyak manfaat dalam pengembangan hard skill dan soft skill mahasiswa. Pengembangan hard skill yang dimaksud diantaranya kemampuan manajemen proyek dan keterampilan teknis seperti bermusik, bernyanyi, dan desain grafis. Tidak hanya itu, pengembangan soft skill pun berkembang pesat melalui program ini diantaranya kepemimpinan, kemampuan kerjasama tim, kreativitas, kemampuan beradaptasi, tanggung jawab, dan kepercayaan diri.
Manfaat lainnya yang diperoleh masyarakat dan tim PPK Ormawa PSM FKep Unpad diantaranya bertambahnya wawasan dan pengetahuan mengenai kesenian karinding, melestarikan dan meregenerasi budaya melalui pelatihan karinding, dan menjalin hubungan baik dengan masyarakat setempat.
Penampilan Annual Concert ke-10 PSM FKep Unpad pada kegiatan Karuna Fest x Pager Budaya pada hari Sabtu, 12 Oktober 2024. (Vaneza Atalia/kontributor)
Program PPK Ormawa PSM FKep Unpad telah memberikan bukti kebermanfaatan dan dampak positif kepada masyarakat.
“Acara ini semakin memotivasi saya untuk belajar, apalagi ada pelatihan bagi anak-anak yang juga tertarik. Saya merasa bangga bisa tampil setelah semua latihan yang telah kami jalani. Acara berlangsung meriah dengan adanya talkshow bersama Abah Olot, di mana beliau menunjukkan cara bermain karinding. Malam harinya, semua sanggar dalam komunitas Karinding Jatinangor menampilkan lagu-lagu yang mereka ciptakan sendiri,” ujar Hadi Nurjaman, ketua Karang Taruna Unit 13.
Menurut Eri Sundari selaku anggota Karang Taruna Unit 13 bahwa kegiatan Karuna Fest menjadi wadah bagi para pemuda dan pemudi yang ada di lingkup Desa Hegarmanah menjadi lebih respect dan peka akan pelestarian alat musik tradisional sunda khususnya karinding.
“Deon mulai tertarik dan belajar tentang karinding. Meskipun cukup sulit, keinginanku untuk bisa memainkan alat musik ini membuatku giat berlatih setiap hari di rumah,“ ucap Deon salah satu peserta pelatihan karinding.
Selain Deon, Juwita yang merupakan peserta pelatihan karinding mengatakan bahwa kebersamaan yang dia jalani selama masa pelatihan karinding bersama teman-teman dan kakak-kakak dari Unpad terasa menyenangkan dan penuh canda tawa.
“Kegiatan kolaborasi ini sangat bermanfaat untuk memunculkan bibit-bibit baru untuk membantu dan berperan aktif mempertahankan kesenian karinding, sekaligus merespon atas ditetapkannya karinding sebagai warisan budaya tak benda tahun 2021, dan mendukung karinding sebagai alat musik pendidikan nasional,” ucap Gaga, anggota Komunitas Karinding Jatinangor.
Selain itu, Dodi menuturkan bahwa berkat kontribusi PPK Ormawa PSM FKep Unpad, Komunitas Karinding Jatinangor dapat melahirkan generasi untuk bisa bertahan dalam pelestarian seni karinding.
“Program PPK Ormawa PSM FKep Unpad dalam pengabdian masyarakat membuat saya bangga dan terharu, karena kegiatan ini melibatkan masyarakat dan menciptakan kebersamaan. Meskipun globalisasi berlangsung, anak muda tetap memegang teguh budaya lokal sebagai aset berharga bagi desa. Selain itu, acara Karuna Fest x Pager Budaya meningkatkan perekonomian warga dengan stand UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah). Semoga kegiatan ini terus berlanjut dengan dukungan yang lebih baik dan cakupan lebih luas hingga ke Kecamatan Jatinangor,” ungkap Didi Sukandi, Kepala Desa Hegarmanah.
Program PPK Ormawa PSM FKep Unpad telah dilaksanakan dengan sebaik mungkin. Namun, tidak menutup kemungkinan adanya celah ketidaksempurnaan yang harus diperbaiki untuk program selanjutnya. Poin-poin penting yang harus diperbaiki dan ditingkatkan, diantaranya penguatan strategi pemasaran program untuk menarik lebih banyak masyarakat, penjadwalan yang efektif dan efisien dalam pelatihan karinding, penentuan lokasi yang lebih strategis dalam pelaksanaan program, serta peningkatan koordinasi dalam perumusan konsep acara puncak dengan mitra yang terlibat.
Penulis: Vaneza Atalia (Kontributor)
Editor: Yoga Firman