[Resensi] A Sun : Kisah Pencarian Tempat Bernaung

Potongan adegan film “A Sun” (sumber: Toronto Film Festival)

Judul: A Sun / Yang Guang Pu Zhao
Sutradara: Chung Mong-Hong
Penulis: Chang Yaosheng, Chung Mong-Hong
Produser: Yeh Jufeng dan Shao-Chien Tseng
Pemeran: Wu Chien-ho, Chen Yi-Wen, Samantha Ko, Liu Kuan-ting, Greg Hsu, Wu Tai-ling, Wen Chen-ling, Ivy Yin
Tahun Rilis: 2019
Durasi: 2 jam 36 menit
Genre: Drama, Keluarga

 “Ciptaan teradil di dunia adalah matahari. Terlepas dari garis lintang, sepanjang tahun ini, seluruh tempat di bumi mendapat rentang siang dan malam yang sama. Saat kita pergi ke kebun binatang, matahari bersinar begitu kuat. Mereka semua mencari tempat bernaung. Sama seperti para hewan itu, aku berharap aku bisa sembunyi dalam naungan. Kalian bisa menemukan semua sudut gelap tempat bernaung. Tapi aku tak bisa, aku tak punya tangki air, tak ada tempat sembunyi. Hanya sinar matahari. 24 jam, tanpa terganggu, hangat berseri, menyinari segalanya.” ~Chen Jian Hao~

Sinopsis Film

Tak seperti judulnya, konflik keluarga dalam cerita ini begitu pelik dan keras

A Sun adalah sebuah film bergenre drama, yang berfokus menceritakan kehidupan keluarga A-Ho. Keluarga A-Ho merupakan keluarga kelas menengah yang digambarkan tidak saling menunjukkan cinta nya secara terang-terangan.  Orang tua A-Ho memiliki dua anak bernama  A-Hao (kakak A-Ho) dan A-Ho itu sendiri. A-Ho adalah anak kedua yang problematic, selalu menimbulkan masalah bagi keluarga. A-Hao adalah anak pertama yang sempurna. Ia adalah anak yang pintar, tampan, baik, dan memiliki kehidupan yang terarah. Sangat berlawanan dengan adiknya. Sedangkan ayahnya, Wen, menimpakan semua harapan kepada putra sulungnya. 

Konflik keluarga ini dimulai ketika A-Ho masuk ke penjara remaja karena tindak kejahatan yang ia lakukan bersama dengan temannya, meskipun bukan sepenuhnya atas kemauan A-Ho. Ayahnya tak mau memberikan bantuan kepada A-Ho dan lebih memilih untuk menghukum anaknya dengan membiarkan ia di penjara. Tak berhenti di situ, saat A-Ho dipenjara, ada seorang gadis berusia 15 tahun datang mengetuk pintu rumah Ibu Qin. Gadis itu bernama Xiao Yu yang ternyata telah dihamili oleh A-Ho. 

Sementara, kakaknya memiliki kehidupan yang nyaman. Ia sedang berusaha menata masa depannya dengan masuk sekolah medis. Ia selalu memberikan kebaikan pada semua orang. Namun seperti matahari, A-Hao memiliki sisi gelap yang tak diketahui semua orang. Ia memilih untuk menyimpan semuanya sendirian. Sampai pada waktu dimana A-Hao mengatasi pergumulan batinnya dengan caranya sendiri. Dari situ konfliknya terus berlanjut dan semakin intens meskipun tempo alurnya lambat.

Ulasan Film

Hubungan yang retak, kesedihan yang mendalam, dan usaha untuk memperbaiki semuanya ditampilkan dengan alur yang begitu rapi selama durasi 2 jam. Meskipun tempo alurnya cukup lambat, tapi film ini berhasil membuat penontonnya tidak  bosan dengan sinematografi yang cantik. Sesuai judulnya, film ini memvisualisasikan kehangatan dari ‘sun’ dengan banyak scene berlatar perbukitan hijau dan sinar alami cahaya matahari. Penggambaran karakter yang bukan hanya satu dimensi membuat penonton lebih bisa relate.  

Kesimpulan Film

Film Taiwan yang satu ini telah memenangkan 6 penghargaan di festival film bergengsi Taiwan yaitu Golden Horse Film Festival. Dengan banyaknya penghargaan yang diperoleh menandakan bahwa film A Sun layak diapresiasi. Meskipun menerima banyak penghargaan, film ini cukup underrated. Menonton film ini, seperti melihat kondisi keluarga di dunia nyata secara umum yang penuh dengan keretakan dan jauh dari kata sempurna. Menyajikan versi kehangatannya sendiri dengan menampilkan konflik keluarga yang gelap. Sebagai penonton, film ini cukup emosional. Film yang layak ditonton saat tak ada tugas maupun beban dikejar deadline. 

Selamat menonton dan silahkan buat versi ‘SUN’ kamu! 🙂

Ditulis oleh: Zahra

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *