Uji Publik: Catatan untuk Calon Project Officer Prabu 2023

Acara uji publik calon Project Officer Prabu 2023, Minggu 2 April 2023 di Gedung Auditorium Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran (dJatinangor / Ridho Danu)

dJatinangor.com – Pencarian nahkoda Prabu 2023, salah satu gelaran acara terbesar di Unpad, telah dimulai. Uji publik pun digelar pada Minggu (2/4) siang, di Gedung Auditorium Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran. Berkaitan dengan kesiapan dan muatan grand design, beberapa kritik disampaikan oleh para panelis dan Kema Unpad sebagai catatan untuk sang calon nahkoda baru.

Sejak pekan lalu, proses Biding Project Officer Prabu 2023 diawali oleh dua tahap awal seleksi, yaitu tes pengetahuan dan wawancara, yang diikuti oleh empat orang calon. Selanjutnya, pada tahap terakhir yaitu uji publik, hanya diikuti oleh dua calon terpilih. Adapun kedua calon tersebut ialah:

  1. Rahmandhana Safirdaus, Fakultas Pertanian, 2021
  2. Raden Dzulfiqar Bagja Syahrian, Fakultas Peternakan, 2021

Uji publik juga dihadiri oleh tiga orang panelis yaitu Muhammad Raihan Nabil Al Faros, Project Officer Prabu 2022; Haikal Febrian Syah, Ketua BEM Kema Unpad 2023; dan Rania Alifa Desenaldo, delegasi Mahasiswa Berprestasi (Mawapres) Unpad 2023.

Dalam wawancara dJatinangor.com dengan para panelis, berbagai kritik diungkapkan sebagai pesan bagi kedua calon. Utamanya, dari segi muatan dan kedalaman riset informasi.

“Yang punya penilaian secara data itu kan KPSDM (Seleksi tahap awal), cuma ketika saya lihat langsung di hari ini, saya rasa, masih ada yang masih bisa dimaksimalkan. Meskipun sudah cukup baik, tapi masih belum cukup untuk menjadi seorang PO Prabu,” ucap Faros, ketika dimintai tanggapan atas penampilan kedua calon.

Faros mengungkapkan ketidakpuasan terhadap penampilan kedua calon pada sesi uji publik. Ia merasa kedua calon belum berhasil banyak belajar dari para senior (Prabu sebelumnya) , sehingga belum berhasil menemukan ‘nyawa’ Prabu tahun ini.

“Jangan cepat puas dan tetap semangat dengan konsep nya masing-masing. Semoga Prabu tidak kehilangan nyawa nya, dan tetap menjadi yang terbaik di tahun nya masing-masing,” tutupnya.

Pendapat yang sedikit berbeda diberikan oleh Haikal, Ketua BEM Kema Unpad. Ia mengungkapkan sudah cukup puas dengan kedua calon, meskipun masih banyak catatan yang harus dievaluasi, terutama pertanyaan krusial dari Kema Unpad yang belum berhasil dijawab secara maksimal.

“Harapannya, pertanyaan dan kritik dari Kema Unpad semoga bisa diolah dan dimaksimalkan, untuk membawakan konsep ini (Prabu 2023) untuk direalisasikan dengan baik,” ucapnya.

Haikal juga menitipkan pesan kepada Project Officer terpilih nantinya, untuk membuat Prabu menjadi kegiatan yang inklusif dan ramah bagi semua mahasiswa baru, juga benar-benar mewakili mahasiswa dalam muatannya.

“Tentunya menjadi poin penting gitu ya untuk maba, apa itu urgensitas sebagai mahasiswa dan mahasiswa bisa apa. Itu sih pesan yang dititipkan dan juga harus dipahami oleh PO Prabu terpilih nanti,” lanjutnya.

Sebagai penanggungjawab Prabu 2023, Azzahra Fadhila, Kepala Departemen KPSDM BEM Kema Unpad, juga menyampaikan kritik dan harapan kepada kedua calon yang berlaga di uji publik agar Prabu 2023 dapat sesuai dengan tujuan bersama Kema Unpad.

“Harapannya, Prabu ini sama-sama kita garap sesuai dengan keinginan Kema Unpad. Kritiknya, harus lebih banyak mengkaji dan mencari tau sih sebenernya prabu ini mau di bawa ke mana arahnya,” tutup Azzahra dalam wawancara dengan dJatinangor.com

Penulis: Ridho Danu Prasetyo

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *