dJatinangor.com – Ketua BEM Kema Unpad 2022, Virdian Aurellio Hartanto atau Iyang, menolak memenuhi undangan panitia Prama 2022 sebagai panelis pada uji publik paslon BEM Kema Unpad pada Kamis (17/11) di Auditorium Bale Santika. Ia mempertanyakan keputusan panitia Prama yang tetap memaksa menggelar uji publik meskipun dengan kondisi yang tidak mendukung.
Uji publik yang seharusnya menjadi ajang pengujian paslon oleh tiga orang panelis, justru menjadi ajang “satu lawan satu” antara Muhammad Raushan Fikri, Ketua BPM Kema Unpad dengan Cakabem Bintang Muhammad Daffa, yang tidak ditemani oleh wakilnya, Morin Azzahra. Morin absen dalam uji publik karena masalah kesehatan, sedangkan Raushan menjadi panelis tunggal karena dua panelis lainnya, Iyang dan Qisthy, menolak untuk hadir
Iyang menegaskan bahwa dirinya diundang untuk menjadi panelis pada uji publik paslon, Kema Unpad juga diundang untuk menonton keduanya, bukan hanya salah satunya. Iyang mempertanyakan keputusan yang diambil oleh Bintang dan juga panitia untuk tetap menggelar uji publik.
“Kalaupun benar calon Wakil nya sakit seperti yang dikatakan calon Ketua nya, dimana empati calon Ketua untuk menghargai pasangannya sendiri? Dimana akuntabilitas Prama yang harusnya menyediakan wadah untuk publik menguji keduanya, bukan salah satunya,” tanya Iyang.
Menurut Iyang, panitia yang enggan menunda uji publik terkesan mengejar timeline yang sudah molor setelah adanya dua kali perpanjangan pendaftaran, dibanding mengutamakan prinsip fundamental Prama, yaitu partisipasi seluas-luasnya bagi Kema Unpad untuk menilai calon pemimpin dalam pesta demokrasi di Unpad.
Iyang juga sangat menyayangkan persiapan Bintang sebagai calon ketua menghadapi uji publik yang jauh dari kata maksimal. Meskipun, Iyang tetap memberikan harapan yang terbaik bagi paslon tunggal BEM Kema Unpad 2023 tersebut.
“Kelak yang akan kalian urus itu lebih dari 23.000 Kema Unpad dan mimpi melangit yang harus dibenahi setiap tahunnya. Dan semoga calon pemimpin kita jadi bintang yang senantiasa jadi sinar indah untuk Kema Unpad, bukan jadi bintang jatuh yang meluluhlantakkan bumi Padjadjaran,” tulis Iyang untuk menutup keterangan yang disampaikannya, Jumat (18/11).
Penulis: Ridho Danu Prasetyo
Editor : Yaser Fahrizal Damar Utama