dJatinangor.com – Badan Penyelenggara Pemilihan Raya Mahasiswa Universitas Padjadjaran (BP-Prama Unpad) menyelenggarakan Uji Publik Calon Ketua dan Wakil Ketua BEM Kema Unpad yang pertama pada (17/11) di Auditorium Bale Santika, Universitas Padjadjaran Kampus Jatinangor.
Berikut fakta-fakta terkait pelaksanaan Uji Publik Calon Ketua dan Wakil Ketua BEM Kema Unpad pertama yang sudah dirangkum oleh tim redaksi dJatinangor:
Calon Ketua BEM Kema Unpad Terlambat Datang
Keterlambatan Bintang Muhammad Daffa, Calon Ketua BEM Kema Unpad (Cakabem) 2023 menyebabkan kemunduran pelaksanaan uji publik yang seharusnya dimulai pada pukul 16.20 WIB, terlambat satu jam lebih hingga pukul 17.29 WIB. Menurut Ketua Dewan Kehormatan Penyelenggara Prama Unpad 2022, Leni Oktoviani, Cakabem Kema Unpad tersebut dikabarkan harus melobi Morin Azzahra, selaku Calon Wakil Ketua BEM Kema Unpad (Cawakabem) 2023 untuk hadir dalam uji publik pertama.
“Setahu saya, tadi dapet info kalau misalkan terlambat itu karena memang kayaknya ngelobi soal cawakabemnya, Morin. Karena beliau juga tidak bisa hadir karena sakit, harus bed rest,” tutur Leni.
Calon Wakil Ketua BEM Kema Unpad Tidak Hadir
Morin sendiri tidak dapat menemani Bintang dalam uji publik pertama karena masalah kesehatan. Kabar mengenai absennya Cawakabem Kema Unpad 2023 tersebut baru diketahui oleh panitia penyelenggara Prama Unpad saat hari-H acara. Dikonfirmasi oleh Leni, dirinya mengaku tidak mengetahui sama sekali Morin akan berhalangan hadir dalam uji publik pertama karena tidak ada pemberitahuan sebelumnya dari pihak Bintang-Morin itu sendiri.
Dua dari Tiga Panelis Memutuskan untuk Absen
Uji publik pertama Calon Ketua BEM dan Wakil Ketua BEM Kema Unpad pada Jumat (18/11) petang kemarin seharusnya dihadiri oleh tiga panelis, yaitu Muhammad Raushan Fikri, Virdian Aurelia Hartanto, dan Qisthy Muhammad Rasyid. Masing-masing membawa topik yang berbeda untuk diuji. Namun, hanya Raushan yang memutuskan untuk tetap menghadiri uji publik kemarin, terlepas dari absennya Morin.
Virdian mengaku dirinya dan Qisthy merasa kecewa dengan ketidakhadiran Morin. Sementara itu, Raushan menjelaskan alasan dirinya tetap hadir meskipun kedua rekannya memutuskan untuk absen, karena ingin melihat kesiapan Bintang dan Morin sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan pihak penyelenggara.
“Saya memandang kalau misalnya ini waktu yang tepat kita melihat kesiapan paslon. Di mana mungkin sekarang terbukti, dengan tidak diundurnya (uji publik), kita tau betapa kurang siapnya paslon,” ujar Raushan.
Bintang Dinilai Kurang Siap Menghadapi Uji Publik
Bintang seorang diri melakukan presentasi dan menghadapi sesi tanya jawab dengan panelis serta hadirin. Beberapa kali Bintang tampak kesulitan merespon dengan baik pertanyaan-pertanyaan yang dilontarkan padanya oleh panelis maupun hadirin. Hal tersebut dibuktikan dengan penanya yang terus memberikan tanggapan atas jawaban Bintang, karena merasa jawaban Bintang belum benar-benar sesuai dengan apa yang diharapkan oleh penanya.
Georgius Benny, mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Unpad yang juga merupakan salah seorang hadirin dalam uji publik Jumat kemarin mengaku menyayangkan kenekatan Bintang untuk tampil uji publik seorang diri.
Penulis : Zulfa Salman
Editor : Redaksi Djatinangor