Muhammad Raushan Fikri Ketua BPM Kema Unpad Menjadi Satu-Satunya Panelis yang Hadir Pada Uji Publik 1 Prama Unpad 2022, di Auditorium Bale Santika, Kamis 17 November 2022 (Djatinangor / Zulfa)
dJatinangor.com – Bintang Muhammad Daffa Calon Ketua BEM Kema Unpad kesulitan dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan dari panelis dan mahasiswa yang menghadiri Uji Publik 1 Prama Unpad 2022 pada (17/11) di Bale Santika Universitas Padjadjaran.
Muhammad Raushan Fikri Ketua BPM Kema Unpad yang sekaligus panelis pada uji publik kali ini menilai Bintang tidak siap menghadapi uji publik.
“Alasannya bisa diliat pertama dari PPT-nya yang terlihat belum siap. Lalu jawaban-jawaban yang disampaikan ketika uji publik, terlihat bahwa cakabem ini tidak siap padahal topiknya sudah diberitahukan sejak jaiuh-jauh hari,” ujar Raushan.
Raushan juga menyampaikan kekecewaannya atas ketidakhadiran Morin Azzahra selaku Calon Wakil Ketua BEM Kema Unpad yang juga menyebabkan dua panelis lainnya absen pada uji publik pertama ini.
“Kita pun nggak tau, gitu, alasan sakitnya ke arah mana. Apakah hanya sekedar capek atau gimana, kalau misalnya capek kenapa tidak diusahain dulu, atau mungkin kalau misalnya demam dan sebagainya itu berarti kita udah tau gitu bahwa paslon belum bisa menjaga dirinya gitu. Kecuali mungkin hal-hal di luar dugaan seperti kecelakaan, mungkin masih bisa diwajarkan begitu,” ucap Raushan.
“Saya tetep mewajarkan (dua panelis yang memutuskan absen), karena bisa dibilang hal yang wajar kalau kecewa dengan ketidakhadiran salah satu paslonnya. Walaupun itu wakilnya,” tandas Raushan
Georgius Benny, salah satu mahasiswa dari FISIP Unpad juga menyayangkan ketidakhadiran Cakabem dan ketidaksiapan berbagai pihak dalam berlangsungnya kegiatan uji publik ini.
“Kenapa memaksakan untuk tetap dijalankan pada hari ini, padahal mungkin bisa diundur besok atau mungkin nunggu Morinnya sehat, dan seterusnya, ya,” ujar Beny
“Mungkin mengganggu, timeline yang sudah disusun oleh Prama, tapi akhirnya ini kan demi kemaslahatan Kema Unpad dan hari ini pun kita bisa lihat sendiri, bagi saya banyak yang tidak siap dan harusnya itu bisa diperbaiki dengan adanya kemauan untuk menunda Uji Publik hari ini baik dari Prama itu sendiri, Panelis, dan juga dari calonnya,” lanjut Beny
Sedangkan Raushan menilai justru keputusan untuk tetap melanjutkan uji publik ini sesuai dengan waktu yang sudah disepakati sebelumnya adalah keputusan yang tepat.
“Saya memandang jika ini adalah waktu yang tepat untuk kita melihat kesiapan paslon, gitu. Dan hari ini terbukti, kita tau betapa kurang siapnya paslon. Jika kita undur, itu malah memberi kesempatan untuk paslon memperbaiki. Dan itu menurut saya, hal yang curang . Karena jadwal uji publik ini sudah disepakati sebelumnya mengapa dia tidak konsekuen dengan mempersiapkan diri sebaik mungkin menghadapi uji publik ini,” jelas Raushan.
Penulis: Ridho Danu Prasetyo , Ammar Rezqianto, Zulfa Salma
Editor: Redaksi Djatinangor