Sumber: Dokumentasi Pribadi Divisi Media Dialog 2021
Dialog 2021 baru saja selesai pada 6 September 2021 dengan meninggalkan banyak progres di dalamnya. Ajang ospek yang dijustifikasi untuk membantu mahasiswa baru (maba) dalam mengenal nilai dan etiket dalam perkuliahan lebih intens terlaksana dengan baik dalam Dialog ini. Banyak cerita, nilai, dan progres yang jauh lebih penting dan menarik di dalamnya.
Rangkaian Dialog tahun ini berlangsung kurang dari dua minggu dari 26 Agustus hingga 6 September 2021. Rangkaian diawali dengan pembukaan dan sambutan dan rangkaian diakhiri dengan malam penganugerahan kepada para maba Fikom 2021. Rangkaian penting Dialog 2021 diisi dengan berbagai materi kaderisasi dan prakuliah untuk bekal bertahan hidup selama berkuliah di Fikom.
Project officer Dialog 2021, Muhammad Naufal Afif Udh’hi, yang biasa dipanggil Kang Udh’hi menjelaskan kalau Dialog tahun ini tidak terlalu berbeda dengan tahun kemarin. Perbedaan yang ada dan terlihat menurutnya adalah adanya divisi mentor dan adanya situs resmi Dialog 2021 sebagai platform informasi rangkaian di dalamnya.
“Kalau dari sisi perbedaan, tidak ada perbedaan yang signifikan menurutku karena kita hanya membenahi hal-hal yang menjadi evaluasi dalam Dialog tahun kemarin,” tegas Kang Udh’hi.
Pandangan Maba tentang Dialog 2021
Dilansir dari survei Departemen Research and Development, tingkat kepuasan maba terhadap talkshow adalah 81,5% dari 593 peserta. Meskipun ada beberapa evaluasi kecil, seperti kendala teknis dan durasi, keseluruhan acara talkshow ini dinikmati oleh maba yang mengikutinya.
Salah satu maba Fikom yang mengikuti Dialog 2021, Bethari Damara Setia, memberikan pernyataan bahwa ia sangat menikmati seluruh rangkaian Dialog 2021 ini. Ia menambahkan kalau ada beberapa faktor, seperti materi yang menuntut dirinya kritis dalam menanggapi isu komunikasi saat ini, sesi FGD (free group discussion) yang membuat dirinya akrab dengan teman-temannya, dan mentor yang seru membuatnya enjoy dalam mengikuti Dialog 2021.
“Aku paling enjoy tuh pas bagian talkshow yang insightful banget karena menjelaskan prospek kerja untuk mahasiswa komunikasi apa aja nantinya,” pungkasnya. Ia merasa hal yang disampaikan saat talkshow berguna banget untuknya karena dapat memberikan gambaran kecil untuk memilih karir apa yang akan diambil pada saat nanti.
Asal-Usul 21st Century Skill dalam Dialog 2021
Keberhasilan berjalannya Dialog tahun ini bukan hanya dapat terselenggaranya Dialog dengan lancar dan baik hingga akhir. Namun, ada nilai yang berhasil ditanamkan oleh panitia kepada para peserta maba 2021. Nilai yang tertanam dengan baik adalah indikator terpenting dalam proses kaderisasi.
Indikator tersebut pun didukung dengan pernyataan dari Ketua Departemen Kaderisasi Pengembangan Sumber Daya Manusia (KPSDM) BEM Fikom, Octavianus Bima Archa Wibowo, yang biasa dipanggil Bimo.
“Yang terpenting adalah bagaimana maba Fikom 2021 ini dapat mengenal nilai-nilai yang ada di Fikom itu, apa aja sih,” tegas Bimo saat wawancara eksklusif dengannya pada Jumat (24/9). Ia menjelaskan bahwa para maba harus membiasakan diri dengan iklim perkuliahan yang bakal dihadapi nantinya.
Salah satu nilai yang penting sebagai mahasiswa Fikom adalah cara berpikir terhadap suatu hal. Berpikir ini merupakan salah satu bagian krusial untuk para mahasiswa. Apalagi cara berpikir mereka dalam menanggapi suatu isu atau masalah sekitar mereka, terutama isu komunikasi yang notabene “makanan” mahasiswa Fikom. Salah tiga cara berpikir, yaitu kreativitas dan inovasi, berpikir kritis dan pemecahan masalah, dan belajar untuk mempelajari suatu hal yang sesuai dengan 21 Century Skill.
Ketiga cara berpikir tersebut menjadi pembeda yang cukup nyentrik di saat para maba ini menyandang status mahasiswa yang sebelumnya berstatus siswa. “Memasuki kuliah bukan hanya gedein pride semata dengan almamater baru, tetapi harus bisa mengenal dan menerapkan nilai-nilai yang ditanamkan dan menjadi ciri khas Fikom,” tegas Bimo.
Garis Landasan Kaderisasi yang Sedang Disesuaikan
Bimo pun sempat membahas garis landasan kaderisasi (GLK) di Fikom Unpad. Ia menjelaskan kalau GLK tahun ini sedang mengalami penyesuaian karena GLK sebelumnya belum mengakomodasi nilai-nilai kaderisasi sekarang. “Kita usahakan GLK yang baru ini disepakati oleh himpunan dan UKM yang ada,” tambah Bimo.
GLK yang baru sedang disesuaikan tahun ini. Sekarang, GLK baru memasuki tahap asesmen yang dilakukan kepada mahasiswa Ilmu Komunikasi, ketua himpunan dan UKM, dan kepala/wakil departemen terdahulu. Hal ini dilakukan untuk mengetahui nilai-nilai apa saja yang bakal ditanamkan kepada mereka. GLK yang baru ini juga merupakan evaluasi GLK sebelumnya agar lebih adaptif dan solutif dalam menghadapi perkembangan zaman.
Perkembangan progresif yang banyak dilakukan Departemen KPSDM dan panitia Dialog 2021 sangatlah bermanfaat untuk proses kaderisasi mahasiswa Fikom 2021. Mahasiswa yang dituntut untuk selalu adaptif dan kreatif pastinya wajib dibekali dengan hal-hal yang inovatif dan kritis di dalamnya sehingga mereka nanti bisa bertahan dan menghasilkan karya yang hebat.
Penulis: Nizar Fachri Rabbani
Editor: Fathur Rachman