Dalam rangka memperingati Hari Buruh Internasional, Serikat Buruh dan Aliansi Mahasiswa melakukan aksi solidaritas di depan Gedung Sate, Bandung (1/5/2021). Ada empat tuntutan, yang pertama ada tolak pmnibus law dan turunannya. Kedua berikan THR secara full tanpa memandang apapun. Ketiga meminta Gubernur untuk menerbitkan SK untuk para buruh. Keempat untuk mengusut tuntas dugaan korupsi dari Jamsostek.

May Day Bandung dimulai dengan mengumpulnya para buruh di Gedung Sate. Massa yang berjumlah lebih dari 350 orang yang ditambah dengan beberapa teman mahasiswa. Misalnya buruh yang datang ialah FPPB KASBI dan KSPSI dan juga mahasiswa seperti BEM.

Hari buruh juga dirasa telah kooperatif menurut perwakilan buruh KASBI Bandung Raya. Ia juga merrasakan hal ini karena ada dampaknya dari pandemi yang membuat orang lebih kondusif. Aksinya pun sesuai dengan tata cara prosedur ketika pandemi.

Dalam aksi hari buruh juga turun dari gerakan inisatif pemuda selain buruh, seperti halnya Aliansi Mahasiswa Papua yang datang dari arah timur Gedung Sate. Mereka datang menggunakan baju adat dan tuntutan yagn sama dengan para buruh, bebrapa juga fokus terhadap tuntutan mengenai wilayah Papua.

Massa juga berkumpul di depan Gedung Sate untuk melakukan orasi secara bergantian. Terdapat perwakilan dari mahasiswa, serikat buruh, komunitas, serta individu-individu lain yang menyuarakan aspirasinya. Pukul 01.30 WIB pun terlihat Orasi yang dilakukan oleh Ketua BEM FISIP UNPAD, Virdian Aurellio,

Menurut Slamet Priyadi, Perwakilan KASBI Bandung Raya telah mempersiapkan kotak hitam serperti peti mati sebagai simbol yang memaknai bahwa masih hidupnya aturan yang menindas para buruh.

Sesuai dengan agenda para buruh, perisitiwa diakhir dengan pemabakran simbolik kotak hitam. Di momen itu juga para buruh mengelilingi kotak tersebut dengan megacungkan ke langit bom asap warna warni.
Penulis: Fathur Rachman
Fotografer: Fathur Rachman