Intensitas curah hujan tinggi dan badai la nina yang melanda Nusa Tenggara Timur pada hari Minggu (4/4) menyebabkan banjir bandang melanda beberapa daerah. Warga Pulau Adonara, Christoforus Tupen mengatakan korban di Desa Lamanele sementara berjumlah 36 orang dan sudah dimakamkan secara massal. Sedangkan sampai saat ini masih dilakukan proses pencarian korban.
“Ya, untuk saat sekarang bantuan sudah mulai berdatangan baik dari desa di Pulau Adonara dan juga dari BNPB, dan saya melihat sendiri dilokasi kejadian di Desa Lamanele, Kecamatan Ile Boleng tadi” ujar Christo
Ia mengatakan sampai saat ini jaringan belum stabil, dan listrik pun masih padam sejak tiga hari yang lalu. Cristo mengaku bahwa kejadian ini terjadi sekitar minggu malam sekitar pukul 01.00 WITA.
“Kalau dilihat dari segi infrastruktur satu desa yang paling parah yaitu Desa Waiburak Kecamatan Adonara Timur-Waiwerang, sedangkan kalau dilihat dari korban jiwanya ada yang paling banyak itu di Desa Lamanele,” ujar Cristo.
Daerah NTT yang terkena dampak antara lain: Kota Kupang, banjir dan angin kencang yang merusak puluhan rumah. Banjir di Sumba Timur yang mengakibatkan penutupan Bandara Umbu Mehang Kunda untuk sementara waktu. Angin kencang di Ngada dan Kabupaten Malaka Tengah yang mengakibatkan kerusakan pada rumah warga dan beberapa ruas jalan tertutup.
Sebagian Kabupaten Sabu dan Rote diterjang angin kencang dan banjir. Berdasarkan data yang dihimpun BNPB, hingga Senin (5/4/) terdapat sekitar 256 jiwa mengungsi akibat banjir bandang disertai tanah longsor di Kabupaten Flores Timur, NTT.
Untuk saat ini masyarakat membutuhkan sembako, pakaian, air bersih dan juga bantuan dalam bentuk uang. Warga yang selamat mengungsi ke kantor Desa Lelamadike, dan gereja-gereja terdekat di Kecamatan Ile boleng. Adapula Kabupaten Lembata, daerah yang paling terdampak yakni kecamatan Ile Ape timur.
Sementara menurut warga Lembata, Nur Deornay menjelaskan bahwa akses jalan ke Kecamatan Ile Ape untuk sementara waktu masih tertutup karena material banjir lahar dingin. Proses evakuasi korban dilakukan lewat laut.
“Kalau jalan ke Kecamatan Ile Ape tertutup total, karena timbunan material banjir, sehingga proses evakuasi korban dilakukan lewat laut” ujar Nur.
Selain itu ada satu kampung wisata di tempat tersebut yang tertutup longsoran.
“Iya ada satu kampung wisata yang tertutup longsoran, Kampung Waimatan namanya,” ujarnya.
Nur pun menjelaskan bahwa banjir tersebut terjadi sekitar pukul 03.30 WITA, pada saat itu masyarakat sedang tidur sehingga kemungkinan besar mereka tidak dapat menyelamatkan diri pada saat banjir lahar dingin tersebut terjadi.
Penulis: Ningsih Lado