Menyoal Kesehatan Mental Mahasiswa

Dokumentasi acara Webinar The Importance of Knowing Your Mental Health. (Foto: Adinda Afifah)

Dilansir dari pemberitaan Kompas.com dengan judul “20 Persen Mahasiswa di Bandung Berpikir Serius untuk Bunuh Diri…”, Dokter Spesialis Kesehatan Jiwa Teddy Hidayat pernah melakukan survey mengenai kesehatan jiwa mahasiswa semester satu di perguruan tinggi di Bandung.

Dari survey tersebut hasilnya terdapat 30,5% mahasiwa depresi, 20% mahasiswa memiliki pikiran untuk bunuh diri dan 6%  pernah melakukan percobaan bunuh diri seperti gantung diri dan lain sebagainya.

Menurut Teddy, salah satu masalah dari banyaknya mahasiswa yang memiliki kesehatan jiwa yang kurang baik adalah tidak setiap perguruan tinggi memiliki layanan konseling. Jika sudah ada pun layanan ini tidak dimanfaatkan dengan baik oleh mahasiswanya.

Sementara itu, dikutip dari liputan6.com tim psikiater Melinda Hospital melakukan riset keadaan mental terhadap 441 mahasiswa di Kota Bandung. Hasilnya 24 orang mahasiswa memiliki pemikiran suicidal atau bunuh diri. Berdasarkan riset yang dilakukan pada tahun 2019 ini, pemicu pikiran tersebut sangat beragam termasuk hubungan keluarga dan hubungan pertemanan (termasuk pacaran).

Menurut salah satu tim psiakter Melinda Hospital, terdapat 741 mahasiswa yang datang tiap bulannya ke klinik psikiatri Melinda Hospital. Mahasiswa tersebut datang dengan beragam kondisi kejiwaan seperti konseling biasa, depresi, stress hingga yang memiliki pemikiran bunuh diri.

Dilansir dari tirto.id dalam judul pemberitaan Skripsi, Depresi, dan Bunuh Diri: “Everybody Hurts” terdapat 34,5% mahasiswa di Jakarta yang memiliki pemikiran suicidal (bunuh diri). Persentase tersebut melebihi persentase yang didapat dari responden mahasiswa  Yogyakarta.

Pemikiran suicidal tersebut timbul dari pengalaman-pengalaman yang telah mereka lalui. Di antaranya seperti pelecehan seksual, depresi, masalah akademik, masalah lingkungan dan sosial atau pernah terlibat dalam perkelahian fisik.

Menurut Benny, salah satu peneliti dalam survey tersebut, isu kesehatan mental ini seringkali dianggap sepele, sehingga banyak orang yang enggan untuk memeriksakan dirinya. Benny meinilai perlunya dilakukan kajian yang lebih mendalam agar kepedulian masyarakat mengenai pentingnya kesehatan mental meningkat.

Untuk meningkatkan kepedulian terhadap isu kesehatan mental tersebut, The Youth Lab mengadakan sebuah webinar yang membahas khusus mengenai isu kesehatan mental di kalangan masyarakat. Webinar tersebut membahas mengenai pentingnya mengetahui keadaan mental kita sebagai individu. Tujuannya ialah untuk menumbuhkan kepedulian masyarakat mengenai isu mental health baik untuk mengungkapkan gejala mental health, tidak mendiagnosis diri sendiri dan lain sebagainya

The Youth Lab Season 1 diadakan melalui daring dalam bentuk webinar, mengambil tema utama mental health dengan topik The Importance of Knowing Your Mental health.  Webinar ini dilaksanakan melalui aplikasi zoom pada Sabtu (11/07/2020).

Pembicara pertama dari webinar tersebut ialah Kenny Valentino yang merupakan Ketua BPM Fakultas Psikologi Unpad. Kenny membahas mengenai mental health secara umum dan support system dalam kehidupan kita sebagai manusia.

Kenny juga mengatakan bahwa mahasiswa merupakan kelompok yang rentan terhadap berbagai gangguan kesehatan mental. Sebab, mahasiswa menghadapi berbagai macam tantangan kehidupan seperti masalah akademik, ekonomi, sosial, tugas perkembangan dan lain-lain.

Dalam perjalanan hidupnya, jika seseorang merasakan keadaan mental yang kurang baik hendaknya tidak langsung mendiagnosis diri sendiri dengan menganggap bahwa dirinya memiliki gangguan mental atau mental illness.

Hal tersebut menurut Kenny kurang tepat sebab hanya seorang ahli seperti psikolog dan psikater yang boleh untuk memberikan diagnosis tersebut, karena perlu  penelitian yang mendalam.

Ia juga menjelaskan bahwa manusia ialah makhluk sosial dan sangat mungkin untuk memerlukan orang lain sebagai support system.

Menurut penjelasan Kenny, support system ialah seseorang yang memberikan bantuan terhadap orang lain yang sedang membutuhkan bantuan. Support system dapat menjadi penolong ketika seseorang sedang berada pada kondisi kesehatan mental yang rendah.

“Di dunia ini orang itu ga akan sendiri terus, pasti akan ada satu orang yang menjadi support system untuk dirinya,” jelas Kenny saat membahas mengenai mengapa seseorang belum memiliki support system dalam hidupnya.

Pembicara kedua adalah Puspita Alwi seorang co-founder dan CEO sehatjiwa.id. Pada pembahasan kedua ini ia menjelaskan mengenai kesehatan jiwa.

Menurut Puspita, kesehatan jiwa ialah milik semua orang dan ada dalam diri setiap individu. Ia menekankan, kesehatan jiwa ini bukan dimiliki setelah seseorang mendapatkan gangguan jiwa, tapi telah dimiliki sejak lahir.

“Setiap orang bisa mengalami kesehatan jiwa yang rendah. Terlepas dari ia memiliki gangguan jiwa atau tidak,” pungkasnya.

Ia juga menambahkan di akhir pembahasan, kunci utama yang harus dipegang ialah acceptance atau penerimaan diri mengenai seluruh kejadian, masalah maupun kekurangan yang ada dalam kehidupan ini.

“Kita sebagai individu juga harus mampu untuk berani speak up (berbicara) dan melihat dunia ini secara realistis,” tambah Kenny.

Ditulis oleh: Adinda Afifah

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *