Semarak Keberagaman dalam Asian African Carnival

Puncak peringatan Konferensi Asia Afrika ke-63, Asian African Carnival (AAC), berlangsung meriah. Rangkaian peringatan Konferensi Asia Afrika ini telah diselenggarakan sejak penaikan bendera negara-negara peserta Konferensi Asia Afrika, 18 April 2018 sampai penurunan bendera tanggal 30 April 2018.
Karnaval digelar sepanjang Jalan Asia Afrika, Bandung, pada 28 April 2018 dengan jalur sepanjang 1,2 kilometer. Awalnya, acara direncanakan berlangsung pukul 13.00 namun terlambat 1 jam dan baru dimulai pukul 14.00 sampai 17.30 WIB.
Karnaval mengakibatkan beberapa penutupan jalan, diantaranya Jalan Naripan, Jalan Braga, dan Jalan Asia Afrika itu sendiri. Penutupan jalan berlangsung sejak pukul 05.00 sampai pukul 23.00 WIB.
AAC diikuti oleh 2.867 peserta, tersebar dari berbagai daerah serta komunitas, diantaranya adalah Dayak, Sunda, Manado, Lampung, Komunitas Sepeda Onthel, Komunitas Lengser Ambu, dan yang masih banyak lagi.
Selain budaya dan komunitas lokal, ada 15 negara dari Asia Afrika lain yang turut memeriahkan ajang tahunan ini. Negara-negara tersebut diantaranya Thailand, Korea Selatan, Jepang, Uganda, dan lain sebagainya.
Tiap peserta memiliki keunikan tersendiri. Hal tersebut ditunjukkan oleh totalitas pertunjukkan yang diusung dengan tema-tema menarik.
Sayangnya, Jalan Asia Afrika pada saat itu sempat beberapa kali diguyur hujan ringan. Namun hujan ringan tidak mengganggu jalannya karnaval dan antusiasme orang-orang yang memadati Jalan Asia Afrika.
Senyum lebar tidak luntur dari peserta dan pengunjung. Semangat keberagaman yang diusung menjadi tujuan utama penyelenggaraan karnaval ini.
Karnaval dilanjutkan dengan acara Car Free Night yang berlangsung sampai 23.00 WIB. Pada acara Car Free Night ini terdapat beberapa penampilan dengan bintang tamu utama Kahitna.

Fariza/Vena

Editor: Nadhen Ivan

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *