Tahun 2016 menjadi tahun yang menggairahkan bagi para pecinta dan pelaku musik rap dan hip hop tanah air. Sebelumnya, pada era 90-an hip hop sempat mendapatkan atensi masyarakat dengan Iwa K sebagai salah satu penggiatnya. Namun, popularitas hip hop di Indonesia meredup dan baru pada tahun ini geliat hip hop di tanah air mulai kembali terasa. Kehadiran beberapa artis hip hop Indonesia seperti Rich Chigga dan Young Lex ditenggarai sebagai pemantik bara semangat hip hop di Indonesia belakangan ini.
Pada saat yang bersamaan, di Jatinangor, Sumedang, Baskara Rizqullah, mahasiswa Fakultas Ilmu Komunikasi (Fikom) Universitas Padjadjaran (Unpad) angkatan 2014, sedang mempersiapkan tempatnya di panggung hip hop Indonesia. Usaha laki-laki kelahiran Medan itu dapat kita lihat lewat empat single yang sudah ia keluarkan sejauh ini: “Night Drive”, “U Ain’t True”, “These Kids”, dan “Out Of Words”.
Meski baru menggeluti hip hop pada tahun ini, tetapi Baskara bukan “anak kemarin sore” jika ditanya soal hip hop. Pasalnya, ia sudah menggemari rap dan hip hop semenjak ia masih duduk di bangku SMP, tepatnya sejak 2008.
“Awal gue suka rap tuh gara-gara Red Hot Chilli Peppers (RHCP), soalnya lagu-lagu mereka beberapa ada yang kaya nge-rap dan dari situ gue termotivasi buat ngafalin liriknya dan ngikutin nyanyinya yang cepet itu,” jelasnya ketika ditemui di salah satu tempat makan di daerah Sayang, Jatinangor.
Selain itu, Baskara menyatakan kesukaannya dengan puisi juga menjadi salah satu alasan ia menyukai musik rap dan hip hop. Ia berkata bahwa, “bermusik dengan puisi sepadat itu cuma bisa gue temuin di rap“.
Berawal dari lagu-lagu Red Hot Chilli Peppers, Baskara kemudian mulai menelusuri musik-musik rap dan “bertemu” dengan rapper-rapper yang mempengaruhi musiknya. Adalah Kendrick Lamar, J Cole dan A$AP Rocky yang disebutnya sebagai tiga rapper yang paling mempengaruhi musiknya. “Sebenernya influence gue itu siapa aja yang emang lagu dan liriknya bermateri, tapi yang bener-bener gua jadiin role model ya tiga itu,” ujar laki-laki kelahiran 1997 itu.
Ia bercerita, pada mulanya, ia membuat lagu rap sebatas iseng-iseng. Lagu pertamanya yang berjudul “Puff Puff” ia buat dengan seadanya. “Waktu itu gue nyolong beat orang, gue rekamannya di kosan, ngga pake mixing dan mastering, cuma gua tempel aja file vokal gue,” jelasnya.
Meskipun pada dasarnya “Puff Puff” merupakan lagu pertamanya, tetapi ia tidak mau menganggap itu sebagai lagu pertamanya sebab lagu itu tidak mencerminkan keseriusannya. “Gue nganggepnya single pertama gue ‘Night Drive’”, tutur rapper yang hingga saat ini baru naik panggung sebanyak dua kali itu.
Selama di atas panggung, Baskara memilih nama Basboi sebagai alter-ego-nya. Alasan ia memilih nama tersebut adalah karena itu nama yang diberikan teman-temannya di Fikom semasa ia menjadi mahasiswa baru. Namun, sebenarnya nama itu bukan nama yang ia inginkan. “Awalnya gua pengennya Basboy pake ‘y’, tapi gara-gara waktu gua mau bikin akun Instagram, username Basboy udah ada, jadi akhirnya gua namain Basboi pake ‘i’ aja,” ungkapnya.
Basboi berusaha muncul kepermukaan dengan membawakan musik rap yang memiliki keunikan tersendiri. “Yang membedakan gue dengan rapper-rapper Indonesia saat ini adalah gue dalam lagu-lagu gue selalu ngomong apa adanya,” tandas laki-laki yang mengidolakan A$AP Rocky itu.
Ia kemudian membandingkan dirinya dengan salah satu rapper Indonesia yang sedang naik daun saat ini, Rich Chigga. Menurutnya, Rich Chigga dalam lagu-lagunya seolah ingin menunjukkan betapa bandelnya dia. Seperti dalam lagu “Dat $tick”, di mana Rich Chigga mengaku tidak peduli dengan aturan, tidak peduli dengan polisi, dan bahkan tidak segan-segan untuk menggunakan senjata api.
“Dia lahir dari keluarga yang berada, sekolahnya homeschooling, apa yang dia tahu soal jalanan?”, tutur Baskara ketika mengkritisi rapper asal ibu kota itu. “Kalo gue selalu ngomong apa adanya, bikin lagu berdasarkan realitas di sekitar gue dan ngga pernah ngada-ngada di lirik gue”, kata rapper yang pernah tinggal di Kanada selama satu bulan itu.
Selain dari segi lirik, menurutnya musik yang dibawakannya juga berbeda dengan musik yang dibawakan rapper-rapper yang terkenal di Indonesia saat ini. Ketika rapper-rapper yang kini sedang naik daun di Indonesia mayoritasnya membuat lagu up beat, Basboi menggarap musik yang sebaliknya dan lebih ke arah musik chill.
“Musik gue emang sengaja gue bikin chill karena gue ngga mau bikin lagu party track (lagu yang biasanya diputar ketika pesta atau dugem). Gue ngga mau karya gue dinikmati sama orang-orang yang lagi mabok, karena lo tau sendiri orang kalo lagi mabok gimana,” terangnya. Ia juga menambahkan bahwa ia ingin pesan yang ada dalam lagu-lagunya dapat didengar orang-orang dan tersampaikan dengan baik.
Sebagai mahasiswa Manajemen Komunikasi Fikom Unpad yang kini memasuki semester lima, Baskara mengaku kesibukannya bermusik tidak pernah menghambatnya di perkuliahan. Satu-satunya hambatan yang ia alami selama bermusik rap dan hip hop ini adalah masalah ideologi.
Genre rap dan hip hop yang menurutnya begitu melekat dengan kehidupan malam, mabuk-mabukan, hingga “bakar-bakaran”, sangat bertolak belakang dengan apa yang diajarkan agamanya. “Gue orang islam, dengan gue menggeluti ini gue mau ngga mau harus bersentuhan langsung dengan gaya hidup kaya gitu,” tandasnya.
Meski begitu, Basboi tidak pernah memberi pengaruh buruk dengan mengajarkan atau mengajak pendengarnya untuk terjun ke dalam kehidupan seperti itu. Di setiap lagunya, ia selalu memperhatikan efek yang nantinya mungkin terjadi terhadap para pendengarnya.
Namun, lain halnya jika berbicara soal kata-kata kasar yang memang lumrah dalam genre ini. Basboi tidak mengelak bahwa ia sering kali memasukkan kata-kata kasar di dalam lagu-lagunya. “Gue memakai kata kasar sebatas penekanan aja sih. Misalnya gua kesel banget sama satu hal, ya gua pake deh itu macem F-word,” kata rapper yang tidak pernah menggunakan bahasa Indonesia dalam lagu-lagunya itu.
Tentu ada alasan tersendiri mengapa ia tidak pernah menggunakan bahasa Indonesia di dalam karyanya. “Karena gue ngga pengen karya gue cuma dinikmati orang Indonesia aja, dan gue ngerasa bahasa Indonesia ngga cocok sama hip hop”, ungkapnya. Ia pun mengakui bahwa baginya membuat lirik lagu rap dengan bahasa Indonesia adalah hal yang amat sulit.
Geliat Basboi dalam dunia rap dan hip hop Indonesia sejauh ini terbantu dengan adanya media sosial sebagai sarana untuk mempromosikan hasil karyanya. Lagu pertamanya, “Night Drive” yang dipublikasikan lewat Soundcloud, sudah didengarkan sebanyak empat ribu kali –per 21 Desember 2016, sekaligus menjadi lagunya yang paling populer. Sedangkan lagu “These Kids” yang dirilis dalam album kompilasi keluaran komunitas Cul De Sac Collective, turut dipublikasikan lewat akun Instagram komunitas rap dan hip hop asal Jakarta tersebut pada November lalu.
“Setelah kuliah gue pengennya kerja, tapi rap ngga akan gue tinggalin dan gue tetep pengen nge-rap kapan pun gue mau,” pungkas rapper yang sebenarnya masih ragu soal pekerjaan apa yang akan dilakukannya di masa depan itu.
(Gerhan Zinadine Ahmad)
Editor: Hilda Julaika