DSC_0734
DSC_0575
DSC_0887-min
DSC_0785
DSC_0761
DSC_0777
DSC_0821
DSC_0723
DSC_0893
DSC_0973
DSC_1012
DSC_0986
DSC_1009
previous arrow
next arrow
DSC_0734
DSC_0575
DSC_0887-min
DSC_0785
DSC_0761
DSC_0777
DSC_0821
DSC_0723
DSC_0893
DSC_0973
DSC_1012
DSC_0986
DSC_1009
previous arrow
next arrow

Galeri Foto: Bandung Lautan Aksi, Membara Tuntut Cabut UU Cipta Kerja

Sekitar 25 simpul aliansi dari elemen mahasiswa dan buruh menggelar aksi menuntut dicabutnya UU No. 6 Tahun 2023 Cipta Kerja di depan Gedung DPRD Jawa Barat, Senin (10/4) sore. Hingga aksi bertajuk Gerakan Bersama Rakyat Jawa Barat (Gebrak Jabar) ini berakhir, pihak DPRD Jabar tak datang menemui massa.

Dalam pantauan, aksi diawali dengan long march dari Monumen Perjuangan menuju depan Gedung DPRD Jawa Barat melalui sisi timur. Sementara, terdapat massa aksi lain yang bergerak dari Unpas Tamansari.

Belasan orang berorasi secara bergiliran di depan Gedung DPRD Jawa Barat yang dibarengi dengan aksi bakar ban. Aksi dilanjutkan dengan teatrikal yang bercerita tentang sikap DPR dan aparat Kepolisian terhadap sosok yang digambarkan sebagai “budak”.

Jelang petang, karena tak kunjung ditemui pihak DPRD Jawa Barat, massa aksi mencoba merusak dan membakar pintu gerbang yang dilindungi kawat berduri. Beberapa peserta aksi juga mencoret-coret pagar Gedung DPRD Jabar dengan berbagai tulisan bernada penghinaan. Massa akhirnya membubarkan diri tepat pukul 18.

Salah satu koordinator aksi, Haikal Febrian Syah, menyatakan kekecewaan akibat tak ditemui pihak DPRD Jawa Barat. Dirinya menyebut aksi ini sebagai pembuka dari aksi-aksi besar ke depannya.

“Aksi hari ini hanya menjadi aksi pembuka untuk aksi-aksi besar lainnya, Aksi yang akan lebih melibatkan banyak elemen, banyak kampus, dan seluruh masyarakat yang ada di Jawa Barat,” ujar Haikal dalam pernyataan sikap di akhir aksi.

Foto: Ridho Danu
Naskah: rlh