dJatinangor.com – Musyawarah Mahasiswa (Musyma) 23 Januari 2023 berhasil mendapat dua pasangan calon Ketua dan Wakil Ketua BEM Kema Unpad 2023, serta satu calon MWA-WM Unpad 2023. Sebagian calon merupakan mahasiswa yang sebelumnya telah masuk dalam daftar rekomendasi nama.
Musyma diawali dengan penanyaan kesediaan para mahasiswa yang masuk dalam rekomendasi nama oleh moderator dari BPM, Raushan Fikri, melalui ruang Zoom pada Senin (23/1) malam. Nama pertama yang bersedia mencalonkan diri sebagai Ketua BEM adalah Muhammad Haikal Febriansyah dari Fakultas Pertanian. Dalam pencalonan, Haikal menggandeng Fuji Fitri dari Fakultas Ilmu Budaya sebagai calon wakilnya.
“Saya, Muhammad Haikal Febriansyah dari Prodi Agribisnis Fakultas Pertanian Unpad (angkatan) 2019, menyatakan akan mengabdikan diri untuk Kema Unpad sebagai calon Ketua BEM Kema Unpad,” tegas Haikal.
Selanjutnya, dari daftar rekomendasi nama pada posisi wakil ketua, Fitrasani Aulia Azra dari Fakultas Kedokteran menyatakan bersedia sebagai calon Wakil Ketua BEM. Untuk pencalonan, Aulia berpasangan dengan Yusuf Iskandar dari Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik sebagai calon ketuanya.
“Di sini, saya menyatakan untuk bersedia untuk maju sebagai Wakil (Ketua BEM),” ucap Aulia.
Dari kontestasi MWA-WM Unpad, Fissilmi Kaffah dari Fakultas Ilmu Komunikasi menjadi satu-satunya nama yang bersedia mencalonkan diri. Fissilmi merupakan salah satu nama yang masuk dalam daftar rekomendasi nama calon MWA-WM.
“InsyaAllah, saya bersedia untuk melanjutkan kontestasi ini dan siap untuk melanjutkan perjalanannya nanti di Majelis Wali Amanat Wakil Mahasiswa Unpad 2023,” kata Fassilmi dalam Musyma.
Sementara itu, dari daftar rekomendasi nama calon Ketua-Wakil Ketua BEM dan calon MWA-WM, tiga orang menyatakan tidak bersedia untuk maju dalam pencalonan. Ketiganya meliputi Raden Farhan Syahir (FISIP), Arinda Putri (FISIP), dan Danial Khair (FMIPA). Sedangkan, tiga nama lainnya tidak hadir dalam Musyma, yaitu Eriko Wahyu (Fapet), Muhammad Raihan (FIB), dan Isa Yusuf (FIB).
Musyma yang dihadiri sekitar 200-an partisipan ini hanya mendapat calon atau paslon dari daftar rekomendasi nama dan tidak ada paslon di luar daftar yang mengajukan diri. Dengan demikian, Musyma dilanjutkan dengan pembahasan mekanisme pemilihan, kampanye, hingga jadwal rangkaian agenda. Selengkapnya dapat dilihat pada halaman selanjutnya.