Akankah ada sanksi khusus bagi nama yang terdapat dalam daftar pelaku? Apakah ulah dari oknum tertentu? Bagaimanakah klarifikasi dari LTMPT? / Foto : Kompas.com
Pelaksanaan seleksi masuk mahasiswa baru Perguruan Tinggi Negeri (PTN) jalur Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) 2022 telah selesai dilaksanakan. Ujian dilaksanakan dalam dua gelombang sesi, gelombang I dilaksanakan pada tanggal 17 Mei sampai dengan 22 Mei 2022. Gelombang II dilaksanakan pada 28 Mei sampai dengan 3 Juni. Sebanyak kurang lebih 800ribu peserta, terdiri dari 358.983 kelompok ujian saintek, 371.292 kelompok ujian soshum, dan 67.716 kelompok ujian campuran bersaing untuk mendapatkan kursi PTN.
Lembaga Tes Masuk perguruan Tingi (LTMPT) mengatakan bahwa pelaksanaan UTBK pada tahun ini akan lebih kondusif daripada tahun-tahun sebelumnya, dimana pada tahun sebelumnya banyak sekali kebocoran soal secara eksternal.
Namun beberapa waktu ini lagi dan lagi terjadi kecurangan dari luar berupa kebocoran soal UTBK yang dikumpulkan dalam satu drive dan tersebar di media social twitter yang berisi lengkap mengenai foto soal-soal UTBK 2022. Beberapa praktisi pendidikan, salah satunya Fauzan Al-Rasyid dalam cuitan twitter nya mengatakan bahwa kasus tersebut harus diusut secara tuntas. Bahkan hingga perlu nama-nama yang tercantum di dalam drive harus diberikan sanksi yang tegas berupa blacklist dari Perguruan Tinggi Negeri.
“Kalau ini benar, saya cuma mau bilang, segala kecurangan cepat atau lambat akan terungkap, ada ganjarannya, dan itu perbuatan hina, apalagi ini menyangkut akademis, seleksi masuk kuliah. Kalau sekiranya @ltmptofficial membaca ini, semoga dapat diselidiki dan jadi pertimbangan”. Tutur Fauzan Al Rasyid dalam cuitan Twitter nya.
“Yang membocorkan soal nichhh, males sensor ah hehe” tulis sebuah cuitan dalam menfess @sbmptnfess. Tidak hanya praktisi pendidikan, beberapa cuitan calon mahasiswa baru angkatan 2022 di twitter banyak sekali yang menuai kontroversi baik secara personal maupun group discussion. Cuitan tersebut banyak sekali mendapat komentar dari netizen khususnya angkatan 2022 dan beberapa orang yang ikut berspekulasi mengenai kasus tersebut.
Jika dianalisis lebih dalam, kecurangan yang dilakukan oleh beberapa puluhan peserta tersebut merupakan kesalahan dari pengawas dan juga ulah oknum tertentu. Dengan alat yang dibawa entah kamera atau hp seharusnya dapat dideteksi oleh alat deteksi sebelum peserta ujian masuk ke ruang ujian. Terlebih jumlah nama yang terpampang merupakan 1 dari 3 bagian nama yang diduga menjadi tersangka dari kecurangan UTBK 2022.
“Nah kan, akhirnya ada yg ketahuan juga. Sebenarnya aku udah tau. Jd mereka itu ikut bimbel, dibimbel itu istilahnya mereka utbknya bakal dijokiin. Nah kok bs bawa hp? Krn dr awal udh disetting ruangannya sm pihak bimbel, krn pihak bimbel termasuk orang pengawas!” tutur salah satu peserta UTBK 2022 di twitter dengan username @deep41n.
Jika dilihat lebih lanjut, foto yang ada di dalam gdrive merupakan foto hasil dari jepretan yang ruangannya berlogo Universitas Pembangunan Nasional Veteran Yogyakarta atau bisa pula Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta. Semua foto-foto yang tersebar terdapat kemiripan tempat dan juga lokasi. Kemungkinan kedua dari kasus ini adalah pengawas yang merupakan oknum tersangka kasus tersebut, dalang dari adanya hal tersebut bisa terjadi. Hal tersebut dikarenakan apabila bukan pengawas, mengapa para peserta tersebut bisa lolos begitu saja tanpa adanya kecurigaan dari pihak pengawas?.
“Kami menegaskan bahwa tidak terjadi kebocoran soal dan hal ini tidak memengaruhi keakuratan”, LTMPT sendiri sudah mengklarifikasi kasus tersebut. Adanya pernyataan tersebut memberikan tangapan pro dan kontra. Namun jika dipahami, memang kejadian file gdrive bukan merupakan kebocoran dari pihak LTMPT, melainkan sudah masuk ke dalam kecurangan yang dilakukan oleh oknum tertentu. Dan tentunya bisa saja bekerja sama dengan pepengawas.
“Ini kelanjutan dari masalah kecurangan UTBK tahun ini. Pihak penyelanggara memastikan kalo ditemukan kecurangan, akan diberi sanksi tegas. Tapi itu masih “kalo”, gatau apakah nama-nama yang sempat beredar kemarin sudah mulai diusut🤔” tutur Cania Citta istri dari Founder Zenius Education dalam akun Twitter nya.
Sementara untuk nama-nama yang tercantum, tidak diketahui lebih lanjut akan ditindaklanjuti atau dibiarkan begitu saja tanpa diberikan sanksi yang setimpal.
Penulis : Salsa Dila Fitria
Editor : Yaser Fahrizal Damar Utama