Setelah sekian lama ditinggal tanpa kepastian (kayak hubungan kamu sama doi) hingga akhirnya berujung kepada penunjukkan pelaksana tugas (PLT) rektor, pemilihan rektor Universitas Padjadjaran (Unpad) digelar kembali dengan calon-calon baru. Bahkan, saat ini sudah membuahkan hasilnya. Ya, status PLT-nya hilang.
Bicara calon baru, di pemilihan rekktor (pilrek) jilid dua, mungkin akan ada yang bilang, “Loh, calon-calon yang lamanya kemana?” Well, macem-macem sih kondisinya. Ada yang tidak nyalonin diri lagi, ada yang malah lagi ngegugat pemilihan rektor yang sekarang, dan yang paling mengejutkan adalah ada yang malah jadi rektor di tempat lain! Entah apa yang merasuki beliau sehingga bertindak demikian.
Masa kampanye para calon memang sudah selesai dan kini kita sudah memiliki rektor baru. Namun meski begitu tidak ada salahnya bukan kita bicara kembali soal rangkaian pemilihan rektor kemarin dan membayangkan praktik-praktik kampanye yang sekiranya asyik kalau dipakai beneran sama para calon ini? Setelah mengamati dan merenung di kala senja (ceileh), berikut beberapa upaya kampanye yang dapat dilakukan:
Pakai Paid Promote
Menggunakan promosi bebayar atau yang lebih dikenal paid promote sebagai media kampanye nampaknya perlu dicoba. Metode ini terbilang menguntungkan sebab hanya dengan mengeluarkan kocek Rp25 ribu-Rp50 ribu per pesan kampanye, plus dapat menjangkau banyak orang di media sosial. Saran saja, kalau mau paid promote, mending pilih yang ada di Unpad, biar efektif dan juga agar membantu divisi dana usaha suatu acara, supaya tidak melulu jual risol isi. huhu.
Buat Video TikTok
TikTok sedang digandrungi oleh banyak orang, tak terkecuali mahasiswa. Bila bingung mau konten videonya apa, bisa dicoba dengan joget menggunakan filter blender pop ice sembari diiringi lagu “Kemarin” versi remix burung gagak. Untuk meningkatkan popularitas, tiada salah mencoba~
Broadcast Lewat WhatsApp
Terakhir ialah dengan cara mem-broadcast pesan-pesan kampanye di WhatsApp Group yang ada. Bisa ke grup keluarga, perkumpulan dosen, dan yang so pasti ke grup yang isinya mahasiswa. Selain dapat meningkatkan awareness sang calon, cara ini juga dapat membuat audiens kampanye memalingkan wajah dari broadcast hoaks yang nirfaedah.
Bentuk Riil Kampanye Para Calon
Tentu selain berimajinasi, dJATINANGOR juga mencari bentuk nyata kampanye yang dilakukan oleh para calon. Kami pun menemukan salah satunya adalah dengan beriklan di akun-akun media sosial. Dari beberapa akun yang mengiklankan para calon, kami dapat mewawancarai salah satunya yaitu Masuk Unpad.
Dengan mengerluarkan biaya yang telah disepakati, para calon sudah dapat mengiklankan dirinya di berbagai platform Masuk Unpad. “Lengkap, di semua media kita (Instagram, Facebook, dan Line)”, ujar admin Instagram MasukUnpad.
Hal ini dapat dikatakan efektif, karena ternyata rektor terpilih kita saat ini juga menggunakan cara kampanye melalui iklan di akun Masuk Unpad. Kita bias melihatnya di salah satu unggahan di akun instagramnya.
Terlepas dari cara-cara kampanye di atas, kami segenap kru dJATINANGOR mengucapkan selamat kepada rektor Unpad terpilih, semoga amanah dan semoga beliau dapat memipin Unpad ke arah yang lebih baik. Tambah lagi, bisa menjamin kesejahteraan sivitas akademika dan tenaga kependidikan, serta tidak melarang mahasiswanya untuk berdemo.
Mas Davino
Editor: Sabrina Mulia